menulis dan membaca adalah hobiku saat ini esok dan selanjutnya sampai kapanpun itu,,,, teruslah m

Rabu, 29 Agustus 2012

BILA HATI DIMABUK CINTA




بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم


Penyakit yang satu ini banyak menghinggapi kawula muda, sedikit sekali yang selamat dan dampaknya pun begitu hebat..bagaimana solusinya…?

Walaupun efek yang ditimbulkan penyakit al-‘isyq (mabuk cinta) sangat hebat dan sulit melepaskan diri dari jeratannya, namun bukanlah suatu hal yang mustahil apabila penderitanya bisa sembuh dan selamat dari penyakit ini. Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Sesungguhnya obat itu mujarab bagi orang yang menerimanya. Adapun orang yang yang mencampuradukkannya niscaya obat itu tidak berguna baginya. “ Maka orang yang benar-benar ingin sembuh, dia harus berupaya berobat. Namun jika tidak, niscaya penyakit akan tetap bercokol bahkan bisa jadi bertambah parah.

Berikut ini beberapa terapi yang dapat menyembuhkan dari mabuk asmara:

Ikhlas kepada Allah
Jika seseorang yang terkena penyakit al-‘isyq benar-benar ikhlas dan menghadapkan wajahnya kepada Allah dengan tulus, niscaya Allah akan menolongnya dengan cara yang tiada pernah terlintas di hatinya. Dia akan menyingkirkan segala penghalang menuju jalan taubat.

Berdo’a
Merendahkan diri kepada Allah, secara tulus menyerahkan diri kepada-Nya, ikhlas, dan memohon kepada-Nya dengan segala kerendahan agar disembuhkan dari penyakit.

Menahan pandangan
Ketika seorang hamba menahan pandangannya maka hati turut menahan syahwat dan keinginannya.

Banyak berpikir dan berdzikir
Hendaklah setiap orang senantiasa ingat bahwa seluruh perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban. Seharusnya ia berpikir bahwa perbincangan dengan kekasihnya akan ditanyakan nanti di hari kiamat. Hendaklah dia berpikir betapa malu dirinya kelak ketika Allah mencela perbuatannya.

Menjauh dari orang yang dicintainya
Sebab memisahkan diri dan menjauh akan mengusir bayangan orang yang dicintai dalam hatinya. Hendaklah ia bersabar menanggung perpisahan beberapa saat walaupun sulit pada awalnya. Seiring dengan waktu, seluruh masalah akan menjadi mudah.

Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat
Sebab, mabuk cinta adalah karena kesibukan hati yang kosong. Hatinya akan dipenuhi bayang-bayang kekasihnya. Tetapi ketika ia sibuk dengan hal-hal lain maka cintanya akan memudar, rindunya akan hilang dan akhirnya ia dapat melupakannya.

Menikah
Sebab pernikahan itu mencukupi segalanya, penuh berkah dan menjadi solusi. Jika orang yang dicintainya adalah wanita yang mungkin dinikahinya maka hendaklah ia menikahinya. Jika sulit menikahinya hendaklah memohon kepada Allah untuk memudahkannya. Jika ia tak bisa menikahinya karena sebab-sebab tertentu, maka hendaklah ia bersabar dan memohon kepada Allah agar diberi jalan keluar.

Menengok orang sakit, mengiringi jenazah, menziarahi kubur, melihat orang mati, berpikir tentang kematian dan kehidupan setelahnya.

Senantiasa menghadiri majelis ilmu, duduk bersama orang-orang zuhud dan mendengar kisah-kisah orang shalih.

Memangkas habis ambisi dengan membuang rasa putus asa disertai dengan keinginan keras untuk dapat menundukkan hawa nafsu.

Selalu konsisten menjaga sholat dengan sempurna, menjaga kewajiban-kewajiban sholat, baik berupa kekhusyukan dan kesempurnaannya secara lahir dan bathin.

Menjaga kharisma agar tidak jatuh kepada kedudukan yang hina dina, tidak jatuh dalam perbuatan yang tercela dan segala bentuk yang dapat menghalangi keutamaan. Orang-orang yang memiliki harga diri tidak pernah mau terikat menjadi budak sesuatu. Lihat saja, betapa hawa nafsu menyebabkan orang-orang mulia menjadi hina.

Menjaga kemuliaan diri, kesucian dan menjaga kehormatannya
Hal ini akan membuat seseorang jauh dari perkara yang akan meruntuhkan harga dirinya ataupun yang akan menjatuhkan martabatnya.

Membayangkan cela yang terdapat pada diri orang yang dicintainya
Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Sesungguhnya manusia penuh dengan najis dan kotoran. Dan orang yang dimabuk cinta melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Karena cinta, ia tidak dapat melihat aib kekasihnya. Sebab hakikat segala sesuatu dapat disingkap dengan timbangan yang adil. Sementara yang menjadi penguasa atas dirinya adalah hawa nafsu yang zhalim. Itu akan menutupi seluruh cela hingga akhirnya orang yang dilanda cinta melihat kekasihnya yang jelek menjadi jelita. “

Memikirkan akan ditinggal pergi orang yang dicintainya, baik ditinggal mati atau ditinggal pergi tanpa keinginannya atau ditinggal karena sudah bosan.

Memikirkan akibat perbuatannya
Orang yang berakal adalah orang yang dapat menimbang apakah cintanya itu akan melahirkan kenikmatan ataukah kesengsaraan.

Hendaknya orang yang ditimpa ujian seperti ini mengetahui bahwa ujian hidup merupakan sebab munculnya nilai keutamaan seseorang. Jika dia bersabar maka akan tampaklah keutamaannya, sempurnalah kemuliaannya dan derajatnya akan meningkat kepada level yang lebih tinggi.

Memikirkan betapa banyak hal-hal yang bermanfaat menjadi luput disebabkan menyibukkan diri dengan cinta seperti ini. Orang-orang yang mulia lebih mengutamakan santapan akalnya, walaupun tabi’atnya berusaha menggiringnya kepada syahwat jasmani.

Melihat kondisi para pemabuk cinta
Bagaimana derita yang mereka tanggung. Bagaimana hidup mereka yang dikucilkan oleh masyarakat. Betapa berantakan segala urusan dunia dan akhirat mereka. Bandingkanlah orang-orang yang menghabiskan hidup untuk cinta buta dengan orang-orang yang memiliki cita-cita yang tinggi dan luhur dan keinginan yang kuat.

Demikanlah di antaranya obat-obat yang dapat menangkal dan menyembuhkan penyakit mabuk asmara. Seperti yang telah disebutkan di atas, semua obat ini tidak akan manjur bila yang melakukannya tidak berusaha dengan sungguh-sungguh ingin sembuh dari penyakitnya. Kita bermohon kepada Allah agar menjauhkan kita dari jalan-jalan kehancuran dan membimbing kita kepada kebaikan dunia dan akhirat.
Waallahu A'lam...
http://ilmu-surga.blogspot.com/2012/08/bila-hati-dimabuk-cinta.html

Jumat, 03 Agustus 2012

Inti Sari Kandungan Surat Al Mulk Ayat 23-30

Jakarta - Ayat 23 memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk mengingatkan para pendurhaka, bahkan seluruh manusia bahwa: “Dialah sendiri, yakni Allah Yang Rahman bagi seluruh makhluk, Dialah Yang menciptakan kamu tahap demi tahap dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan-penglihatan, serta hati agar kamu menggunakannya secara baik, sebagai tanda kesyukuran kepada-Nya.” Tetapi amat sedikit kamu bersyukur [23].

Ayat 24 melanjutkan bahwa: Sampaikan juga wahai Nabi Muhammad bahwa: “Dia- sendiri, tidak ada selain-Nya, Yang mengembangbiakkan dan menyebarkan kamu di bumi, dan hanya kepada-Nyalah kamu akan diwafatkan oleh-Nya, lalu dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk dimintai pertangungjawaban dan di beri balasan sesuai amal-amal kamu” [24].

Kaum musyrik menolak ajakan Nabi Muhammad saw, lebih-lebih tentang Hari Kebangkitan. Ayat 25 merekam ucapan mereka yang selalu mereka ucapkan secara berolok-olok, yaitu: “Kapankah datangnya janji/ancaman tentang Hari Kebangkitan ini? Jika kamu, wahai Muhammad dan kaum Muslim merupakan orang-orang yang benar tentulah kamu dapat memberitahukannya kepada kami” [25].

Sekali lagi Nabi Muhammad saw diperintahkan menyampaikan bahwa: “Sesungguhnya pengetahuan tentang waktu dan rincian kedatangan Hari Kiamat hanya pada sisi Allah swt. Aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang sangat jelas” [26].

Ancaman itu pasti datang! Ayat 27 menegaskan bahwa ketika mereka melihat dengan mata kepala, azab yang diancamkan itu sudah demikian dekat kehadirannya, yakni pada Hari Kiamat dan setelah pengumpulan makhluk di Padang Mahsyar, dimuramkanlah—sehingga menjadi hitam—wajah-wajah orang-orang kafir oleh kehadiran siksa itu dan dikatakan kepada mereka oleh malaikat penyiksa dengan nada mengejek, sebagaimana dahulu ketika di dunia mereka selalu mengejek: “Inilah ancaman yang dahulu kamu selalu meminta-minta agar disegerakan datangnya” [27].

Kaum musyrik yang berkali-kali ditegur kepercayaannya itu, tidak menemukan cara menampik kebenaran kecuali dengan upaya mencelakakan Nabi saw, atau paling tidak, mengharap agar beliau segera mati. Ayat 28 mengecam mereka dengan memerintahkan Rasul saw bahwa: "Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mereka yang mengharapkan kematianmu atau jatuhnya bencana atas dirimu bahwa: “Terangkanlah kepadaku dengan keterangan yang jelas, bagaikan terlihat oleh pandangan mata, hal berikut yaitu: Jika Allah swt mematikan aku dengan cara apa pun dan mematikan juga orang-orang yang bersama denganku dalam keyakinan, sebagaimana yang kamu harapkan, atau jika Allah swt merahmati kami dengan memanjangkan usia kami dalam ketaatan kepada-Nya, serta menganugerahkan kemenangan bagi kami dengan memenangkan ajaran-Nya, maka apakah salah satu dari dua kemungkinan itu bermanfaat bagi kamu sehingga membebaskan kamu dari azab Allah? Jelas tidak! Jika demikian, tiada manfaatnya bagi kamu menanti dan mengharapkan kematian kami. Bahkan kamu akan disiksa karena kamu mengingkari keesaan Allah swt dan durhaka kepada-Nya, maka jika demikian siapakah yang dapat melindungi kamu dan melindungi orang-orang yang kafir yang selain kamu dari azab yang pedih?” [28].

Mereka yang ditanya itu bungkam, karena itu Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw menjawab bahwa: Yang dapat melindungi kami dan kamu hanya Dia saja, tidak selain- Nya, yaitu ar-Rahman, Tuhan Pelimpah kasih. Kami, yakni Nabi Muhammad bersama dengan pengikut-pengikut beliau, beriman kepada-Nya dan hanya kepada-Nya saja. Kami berserah diri setelah berupaya semaksimal mungkin. Kami hanya mengharapkan-Nya dan tidak takut kepada selain-Nya. Kelak kamu akan mengetahui ketika menyaksikan datangnya siksa, siapakah—kelompokku atau kelompok kamu—yang berada dalam kesesatan yang nyata” [29].

Akhirnya, surah ini ditutup dengan memerintahkan juga Nabi Muhammad saw mengingatkan tentang nikmat Allah swt, yakni dengan menanyakan kepada mereka bahwa: “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu surut masuk ke kedalaman bumi sehingga menghilang dari permukaan sumur menjadi kering dan sumber air lainnya tak dapat kamu jangkau; maka siapakah yang akan mendatangkan buat kamu air yang mengalir atau memancar?” Pasti tidak satu pun kecuali Rabb al‘alamin, Tuhan Pemelihara seluruh alam!
Surah ini dibuka dengan kata Tabaraka yang mengandung makna melimpahnya anugerah Allah swt, di samping uraian tentang betapa harmonisnya alam raya, dan ia ditutup dengan mengingatkan tentang nikmat air yang merupakan “syarat wujud dan kesinambungan hidup semua yang hidup. Demikian bertemu awal surah dan akhirnya. Wa Allah A‘lam.

Doa Wirid Harian Rosulullah Disaat Keheningan Malam

Asyhaduallaa ilaaha illallah astagfirullah asaluka ridhoka wal jannah wa au'dzubika min syahotika wannaar, allahumma innaka Afuwwun Karim tuhibbul afwa fa'fu anny ya Kariim".

Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak diibadati kecuali Allah, hamba mohon ampunan-Mu, ridho dan syurga-Mu, lindungi hamba dari murka dan neraka-Mu, Engkau maha pemaaf maha mulia, menyukai maaf, maafkan hamba.

llah SWT pencipta setiap makhluk dan juga menciptakan keperluan makhluk-Nya. Dia Maha Memiliki apa yang diperlukan makhluk-Nya, dan Dia yang menetapkan terjadinya segala keperluan sampai kepada makhluk-Nya. Jadi mengapa kebanyakan manusia bersandar kepada selain Allah SWT? Jika bersandar kepada selain Allah bagaimana mungkin? Karena hanya Allah SWT satu-satunya yang memenuhi kebutuhan setiap makhluk-Nya. Selain Allah SWT tak bisa berbuat apapun tanpa seijin-Nya. Untuk bisa tawakal, maka harus mengenal Allah SWT, melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya. Belajar ikhtiar dengan tetap menetapkan hati dengan tauhid, karena yang menentukan hasil ikhtiar hanya Allah SWT. Harus bersandar kepada Allah SWT dan berprasangka baik kepada Allah SWT. Aplikasi orang yang tawakal adalah mandiri. Allah SWT yang menciptakan setiap manusia, dan Allah SWT yang sangat tahu apa yang dibutuhkan oleh hamba-hamba-Nya, lebih tahu dari dirinya sendiri. Allah SWT sangat tahu kepada siapa hati bersandar? Tak satupun luput dari pengetahuan Allah SWT. Jadi setiap diri harus bergantung kepada Allah SWT dalam segala waktu dan keadaan. Sebenarnya masalah setiap orang bukan karena adanya keperluan, tapi karena hati "tak nyantel" kepada Allah (tak yakin dan tak patuh). Yang Allah SWT inginkan adalah lepaskan hati dari kemusyrikan, patuh dan istiqomah. Allah SWT menciptakan sifat "perlu" kepada setiap manusia. Jadi perlu itu harus ditujukan kepada Allah SWT, tak boleh kepada selain Allah. Dialah Allah yang sangat tahu keperluan setiap makhluk, hari ini, besok, lusa, semuanya dalam pengetahuan Allah SWT. Mendapat jalan keluar hakiki bukan karena pintar, hebat, pengalaman, tapi karena tawakal. Boleh ikhtiar tapi hati harus yakin bahwa ide dan yang lainnya datang dari Allah SWT. Orang yang tawakal karena ketakwaannya, akan diberi ilham atau petunjuk untuk mendapatkan takdir terbaik. Allah SWT berfirman dalam QS AtTalaq (65) ayat : 3, yang artinya : "Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”. Menurut Imam Tirmizi: seandainya kalian tawakal yang sebenarnya, maka Allah SWT akan memberi rizki, seperti Allah SWT memberi rizki kepada burung. Jangan ragu dengan jaminan Allah SWT. Hati harus bersandar kepada Allah SWT, karena manusia hanya jalan, semua bersumber dari Allah SWT. Harus pahami ilmunya. Yang paling berbahaya dalam hidup, bersandarnya hati kepada makhluk, selama bisa melakukan sendiri jangan minta-minta, jangan suka ingin yang ada di tangan orang lain. Bersandarlah kepada Allah, karena Dia Maha Tahu isi hati dan kebutuhan setiap yang hamba-Nya. Jika bersandar kepada selain-Nya, mungkin tetap akan diberi oleh Allah SWT, tapi hati tak pernah merasa cukup. Setiap harapan buktikan dengan amalan, jika tidak, maka sekadar angan-angan. Allah Maha Tahu dampak dari setiap masalah yang kita hadapi, Allah Maha Melihat berapa banyak yang dilarang Allah SWT dilanggar dan berapa banyak yang diperintahkan tapi tak dilaksanakan. Jika banyak berharap kepada selain Allah, maka akan makin kecewa dan gelisah. Jika hati bergantung kepada selain Allah SWT, hidup akan jauh dari kebahagiaan hakiki. Jika banyak meminta kepada makhluk, maka kehormatan diri (izzah) pun akan turun. Tawakal itu dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT menggolongkan kita merasa cukup bukan ingin banyak, banyak itu berbau nafsu. Cukup itu terukur sedangkan banyak relatif. * Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Pendiri & Pembina DPU Daarut Tauhiid


Doa adalah penting. Bahkan Allah SWT juga memerintahkan kita untuk berdoa. Memang, yang terpenting dari doa bukanlah tujuan dari doa itu sendiri. Tetapi suasana hati kita yang benar-benar memurnikan tauhid tatkala berdoa dan dalam memaknainya.

Seseorang dikatakan baik ketika berdoa jika orang tersebut berhasil menemukan posisi yang paling tepat bagi seorang hamba. Merasa lemah tiada daya. Dia akan memohon kepada Allah yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa. Hamba yang baik itu yang merasa miskin. Tidak punya apa pun.Termasuk diri ini. Jika kita masih merasa punya, merasa bisa, itu tidak benar.

Ketika kita sudah merasa tidak berdaya dan hanya berharap kepada Allah SWT, dan tidak pernah hati ini bercabang mengharapkan pertolongan siapa pun, itu sudah bagus. Insya Allah doanya makbul. Ketika kita merasa tidak mengerti, tidak tahu, bodoh, dan Allah satu-satunya yang Maha Tahu, itu jadi posisi yang paling mustajab. Dan itu tidak hanya pada waktu berdoa saja.

Ada yang merasa mempunyai kedudukan di sisi Allah. Seakan-akan dia sudah suci dan sudah mulia karena memakai pakaian yang islami. Bagi laki-laki, dia memakai sorban dan peci. Jika perempuan, dia memakai jilbab yang lebar dan pakaian rapi. Sehingga merasa mempunyai kedudukan di sisi Allah. Justru itu bisa menjadi hijab (penghalang) bagi kedekatannya dengan Allah. Harusnya orang itu merasa kotor, hina, dan berpikir jangan-jangan berpakaian rapi simbol-simbol agama, tapi berhati busuk.

Jika kita merasa saleh, pintar, dan lebih jelek lagi jika merasa mempunyai kedudukan di sisi Allah, itu akan menjadi hijab. Jadi, jika ingin doanya mustajab, bukan masalah redaksi doanya. Masalah redaksi dapat dibaca oleh siapa pun. Tapi lebih kepada hati yang menyerahkan segalanya kepada Allah.

Mengapa ada yang berdoa satu kali langsung dikabulkan dan ada yang berdoa 1.000 kali tapi doanya tidak dikabulkan? Pasti ada masalah di hatinya. Dia mengatakan 'laa haula wa laquwwata illa billah', tapi hatinya masih berharap kepada selain Allah. Harusnya, meyakini bahwa tidak ada yang bisa menolong selain Allah.

Memang yang terpenting adalah bukan masalah terkabulnya doa. Yang terpenting bagi kita adalah jadi hambanya Allah melalui doa. “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku.” (QS. adz-Dzariyat [51]: 56.)

Jadi, yang terpenting dari doa kita adalah tauhid kita menjadi bersih dan menjadi hamba Allah sejati. Perkara dikabulkannya doa itu karunia lain dari Allah. Agar keterkabulan doa itu bisa menambah keimanan.

Doa itu bisa mengubah dari takdir satu ke takdir lain. Mau takdir apa pun, semuanya tidak ada yang baru di sisi Allah. Karena semuanya telah ditulis di lauhul mahfudz. Begitu pun dengan doa. Doa yang betul-betul bulat dan doa yang main-main akan berbeda hasilnya.

Adapun perkara mendoakan orang lain itu bisa saja. Bagaimana jika Allah membalikkan hati seseorang? Bisa jika Allah mau. Rasulullah saw juga mendoakan di antara dua Umar. Umar bin Khatab dan Umar bin Khisam yang ternyata hanya salah satu saja yang hatinya di balikkan oleh Allah.

Rasulullah saw juga banyak mendoakan orang agar diberi hidayah. Oleh karena itu, jangan pelit berdoa. Karena siapa tahu Allah memberikan saat mustajabnya doa ketika kita sedang berdoa. Semua doa kita pasti didengar oleh Allah. Tidak ada yang tidak terdengar dan semua ada catatannya. Dan Allah Maha Tahu merunduknya hati kita seperti apa. Jangan ragukan mustajabnya doa. Janji Allah sudah pasti, tapi bentuk dan caranya sesuka Allah.

Berbaik sangkalah kepada Allah. Dan berbaik sangka itu cirinya adalah patuh. Allah akan membantu, Allah akan membereskan, karena Ia pemilik jagad semesta ini. Allah akan mencukupi. Itu baik sangka. Tapi jika tidak salat, maksiat jalan terus, ini bukan baik sangka. Itu menghayal saja.


*Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid
Pendiri & Pembina DPU Daarut Tauhiid

Tawakal Kunci Bahagia KH Abdullah Gymnastiar -

llah SWT pencipta setiap makhluk dan juga menciptakan keperluan makhluk-Nya. Dia Maha Memiliki apa yang diperlukan makhluk-Nya, dan Dia yang menetapkan terjadinya segala keperluan sampai kepada makhluk-Nya. Jadi mengapa kebanyakan manusia bersandar kepada selain Allah SWT? Jika bersandar kepada selain Allah bagaimana mungkin? Karena hanya Allah SWT satu-satunya yang memenuhi kebutuhan setiap makhluk-Nya. Selain Allah SWT tak bisa berbuat apapun tanpa seijin-Nya.

Untuk bisa tawakal, maka harus mengenal Allah SWT, melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya. Belajar ikhtiar dengan tetap menetapkan hati dengan tauhid, karena yang menentukan hasil ikhtiar hanya Allah SWT. Harus bersandar kepada Allah SWT dan berprasangka baik kepada Allah SWT. Aplikasi orang yang tawakal adalah mandiri.

Allah SWT yang menciptakan setiap manusia, dan Allah SWT yang sangat tahu apa yang dibutuhkan oleh hamba-hamba-Nya, lebih tahu dari dirinya sendiri. Allah SWT sangat tahu kepada siapa hati bersandar? Tak satupun luput dari pengetahuan Allah SWT. Jadi setiap diri harus bergantung kepada Allah SWT dalam segala waktu dan keadaan. Sebenarnya masalah setiap orang bukan karena adanya keperluan, tapi karena hati "tak nyantel" kepada Allah (tak yakin dan tak patuh). Yang Allah SWT inginkan adalah lepaskan hati dari kemusyrikan, patuh dan istiqomah.

Allah SWT menciptakan sifat "perlu" kepada setiap manusia. Jadi perlu itu harus ditujukan kepada Allah SWT, tak boleh kepada selain Allah. Dialah Allah yang sangat tahu keperluan setiap makhluk, hari ini, besok, lusa, semuanya dalam pengetahuan Allah SWT.

Mendapat jalan keluar hakiki bukan karena pintar, hebat, pengalaman, tapi karena tawakal. Boleh ikhtiar tapi hati harus yakin bahwa ide dan yang lainnya datang dari Allah SWT. Orang yang tawakal karena ketakwaannya, akan diberi ilham atau petunjuk untuk mendapatkan takdir terbaik.

Allah SWT berfirman dalam QS AtTalaq (65) ayat : 3, yang artinya :

"Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”.

Menurut Imam Tirmizi: seandainya kalian tawakal yang sebenarnya, maka Allah SWT akan memberi rizki, seperti Allah SWT memberi rizki kepada burung.

Jangan ragu dengan jaminan Allah SWT. Hati harus bersandar kepada Allah SWT, karena manusia hanya jalan, semua bersumber dari Allah SWT. Harus pahami ilmunya.

Yang paling berbahaya dalam hidup, bersandarnya hati kepada makhluk, selama bisa melakukan sendiri jangan minta-minta, jangan suka ingin yang ada di tangan orang lain. Bersandarlah kepada Allah, karena Dia Maha Tahu isi hati dan kebutuhan setiap yang hamba-Nya. Jika bersandar kepada selain-Nya, mungkin tetap akan diberi oleh Allah SWT, tapi hati tak pernah merasa cukup.

Setiap harapan buktikan dengan amalan, jika tidak, maka sekadar angan-angan. Allah Maha Tahu dampak dari setiap masalah yang kita hadapi, Allah Maha Melihat berapa banyak yang dilarang Allah SWT dilanggar dan berapa banyak yang diperintahkan tapi tak dilaksanakan.

Jika banyak berharap kepada selain Allah, maka akan makin kecewa dan gelisah. Jika hati bergantung kepada selain Allah SWT, hidup akan jauh dari kebahagiaan hakiki. Jika banyak meminta kepada makhluk, maka kehormatan diri (izzah) pun akan turun. Tawakal itu dari awal hingga akhir.

Semoga Allah SWT menggolongkan kita merasa cukup bukan ingin banyak, banyak itu berbau nafsu. Cukup itu terukur sedangkan banyak relatif.


* Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid
Pendiri & Pembina DPU Daarut Tauhiid

Jangan Gampang Sakit Hati

Jangan gampang sakit hati jika disakiti orang, bisa jadi orang yang menyakiti itu, justru selama ini yang menyita hati dan membuat hati bergantung kepadanya.

Jika kecendrungan hati bergantung kepada makhluk, maka Allah SWT akan dengan mudah membuat makhluk itu mengganggu. Lepasnya hati dari bergantung ke makhluk, itulah karunia besar.

Jika disakiti orang, "lihatlah" perbuatan Allah SWT, itulah cara Allah SWT membuat kita sabar, mendapat pahala, dan diampuni dosa. Keyakinan kepada Allah SWT akan mampu mengubah rasa sakit menjadi nyaman, sedangkan jika ada selain Allah SWT yang menjadi sandaran dan gantungan, akan membuatnya gelisah.

Saat disakiti dan hati tak nyaman, yakinlah kita milik Allah SWT, sesukanya Allah SWT memperlakukan hamba-Nya, tidak boleh mempertanyakan perbuatan Allah SWT. Yakinlah bahwa Allah SWT Maha Pengasih dan Penyayang. Yakinlah semua yang terjadi atas ijin Allah SWT. Semua sudah diperhitungkan oleh Allah SWT, Maha Suci Allah SWT dari perbuatan zhalim; semua ada dalam genggaman-Nya, dan akan terasa berat bagi yang berambisi pada duniawi.

Allah SWT mencintai orang-orang yang ihsan, yakni orang yang memiliki keyakinan bahwa dirinya dilihat, ditatap, dan diawasi oleh Allah SWT, sehingga selalu berbuat baik dan selalu memaafkan. Orang yang ihsan pasti bertaqwa, dan akan diperlakukan khusus oleh Allah SWT.

Jika ingin mengejar cinta Allah SWT maka jangan cinta dunia dan berharap kepada selain Allah SWT. Jika hanya mengejar cinta Allah SWT maka akan diberikan yang terbaik. Jika berharap kepada selain Allah SWT sulit untuk bisa ikhlas. Maka dari itu utamakanlah membersihkan tauhid untuk bisa menggapai cinta Allah. Ketenangan dan kebenaran milik Allah SWT, diberikan kepada orang-orang yang tidak mencintai dunia dan tidak berharap kepada selain Allah SWT.


*Pimpinan Ponpest Daarut Tauhiid
Pendiri & Pembina DPU Daarut Tauhiid

Ciri Hati yang Yakin KH Abdullah Gymnastiar - detikRamadan Browser anda tidak mendukung iFrame

Jakarta - Semua hijab di hati sumbernya adalah cinta dunia dan nafsu syahwat. Sehingga hati sulit memiliki keyakinan kepada Allah SWT. Akhlak seseorang akan berubah menjadi lebih baik jika adanya keyakinan yang kuat kepada Allah SWT di hatinya. Keyakinan yang kuat kepada Allah SWT di hati bisa dirasakan jika mempunyai tekad yang kuat untuk bisa bersih hati, istiqomah bertaubat dengan sungguh-sungguh dan mujahadah (sungguh-sungguh perang melawan nafsu syahwat), atau ada jalan lain, yakni melalui ujian penderitaan. Jika hati sudah merasa yakin kepada Allah SWT, maka akhlak akan berubah menjadi lebih baik.

Latihan (riyadhoh) untuk meningkatkan keyakinan kepada Allah SWT di hati adalah dengan memperbanyak tafakur dengan cara selalu mengkaitkan segala sesuatu kepada Allah SWT. Orang yang sudah yakin kepada Allah SWT, maka akan sulit lupa kepada-Nya.

Ciri-ciri orang yang hatinya menuju yakin kepada Allah SWT:
1. Faqih, diberi pemahaman ilmu agama dan dimudahkan untuk mengenal Allah SWT.
2. Bersih hati, dibukakan hati untuk melihat dosa/aib/kekurangan diri.
3. Diberi banyak ujian penderitaan dalam hidupnya, dari ujian ke ujian berikutnya, membuat hatinya lepas dari ketergantungan kepada dunia. Saat itulah Allah SWT suka dengan hamba-Nya.

Banyaknya ibadah dan ilmu, belum tentu hatinya bisa masuk ke dalam wilayah yakin kepada Allah SWT. Selama masih ada sandaran selain Allah SWT, maka akan sulit yakin kepada Allah SWT.

Orang berilmu adalah orang yang mengenal Tuhannya, sehingga mampu memposisikan diri sebagai hamba. Orang yang disebut ulama, adalah dengan ilmunya, yakin dengan keberadaan Allah SWT dan takut kepada Allah SWT. Jika orang dengan ilmunya membuat dirinya sombong, maka dipastikan dengan ilmunya itu dia gunakan untuk mencari dunia.

Padahal Ilmu yang digunakan untuk mendekat kepada Allah SWT pasti akan membuat lapang hati dan tenang. Periksalah hati, apa tujuan mencari ilmu, apakah karena ingin dekat dan yakin ke Allah SWT atau untuk mencari dunia?

Agar yakin kepada Allah SWT, maka bermujahadahlah (sungguh-sungguh melawan hawa nafsu), sebagaimana kesungguhan mengejar dunia, itulah aksi sebenarnya agar benar-benar yakin ke Allah SWT.

Orang yang hatinya sudah yakin kepada Allah SWT akan tenang dan bahagia, karena hatinya sudah tidak bergantung dan berharap kepada selain Allah SWT. Berharap kepada selain Allah SWT akan membuat kecewa dan gelisah.

*Pimpinan Ponpest Daarut Tauhiid
Pendiri & Pembina DPU Daarut Tauhiid

Rabu, 01 Agustus 2012

Kenangan Sahabat Terbaik


AZZAM MANIAsebutan bagi mahasiswa STAI Darunnajah,,,,,angkatan 2007.... selama empat tahun kita bersama dalam canda dan tawa kalian adalah penyemangat hidupku kita kita selalu berkumpul diuntuk masak msak dan makan bersama yami,,,,,,,,, walaupun rasanya ane aneh gimana gituuuuuuuuuuuuuuuuuuu maklumlah yang kokinya suka suka,,,, buat para azam mania smga kalian menjadi orang yang sukses dunia dan ahirat....salam kangen tuk semuanya,,,, satu persatu pergi entah kemana, merangkai mimpi yang pasti, dan selamat jalan saudaraku
 Ilmi wirawan, Allah lebih sayang padamu ilmi,,,, semoga amal ibadahmu di terima,,,Amiiiiin,,, terimakasih tuk senyumanmu terimakasih tuk semuanya kita kan slalu mendoakanmu,,,,,