llah SWT pencipta setiap makhluk dan juga menciptakan keperluan
makhluk-Nya. Dia Maha Memiliki apa yang diperlukan makhluk-Nya, dan Dia
yang menetapkan terjadinya segala keperluan sampai kepada makhluk-Nya.
Jadi mengapa kebanyakan manusia bersandar kepada selain Allah SWT? Jika
bersandar kepada selain Allah bagaimana mungkin? Karena hanya Allah SWT
satu-satunya yang memenuhi kebutuhan setiap makhluk-Nya. Selain Allah
SWT tak bisa berbuat apapun tanpa seijin-Nya.
Untuk bisa tawakal,
maka harus mengenal Allah SWT, melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya.
Belajar ikhtiar dengan tetap menetapkan hati dengan tauhid, karena yang
menentukan hasil ikhtiar hanya Allah SWT. Harus bersandar kepada Allah
SWT dan berprasangka baik kepada Allah SWT. Aplikasi orang yang tawakal
adalah mandiri.
Allah SWT yang menciptakan setiap manusia, dan
Allah SWT yang sangat tahu apa yang dibutuhkan oleh hamba-hamba-Nya,
lebih tahu dari dirinya sendiri. Allah SWT sangat tahu kepada siapa hati
bersandar? Tak satupun luput dari pengetahuan Allah SWT. Jadi setiap
diri harus bergantung kepada Allah SWT dalam segala waktu dan keadaan.
Sebenarnya masalah setiap orang bukan karena adanya keperluan, tapi
karena hati "tak nyantel" kepada Allah (tak yakin dan tak patuh). Yang
Allah SWT inginkan adalah lepaskan hati dari kemusyrikan, patuh dan
istiqomah.
Allah SWT menciptakan sifat "perlu" kepada setiap
manusia. Jadi perlu itu harus ditujukan kepada Allah SWT, tak boleh
kepada selain Allah. Dialah Allah yang sangat tahu keperluan setiap
makhluk, hari ini, besok, lusa, semuanya dalam pengetahuan Allah SWT.
Mendapat
jalan keluar hakiki bukan karena pintar, hebat, pengalaman, tapi karena
tawakal. Boleh ikhtiar tapi hati harus yakin bahwa ide dan yang lainnya
datang dari Allah SWT. Orang yang tawakal karena ketakwaannya, akan
diberi ilham atau petunjuk untuk mendapatkan takdir terbaik.
Allah SWT berfirman dalam QS AtTalaq (65) ayat : 3, yang artinya :
"Dan
Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan
barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh
Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”.
Menurut Imam Tirmizi: seandainya kalian tawakal yang sebenarnya, maka Allah SWT akan memberi rizki, seperti Allah SWT memberi rizki kepada burung.
Jangan
ragu dengan jaminan Allah SWT. Hati harus bersandar kepada Allah SWT,
karena manusia hanya jalan, semua bersumber dari Allah SWT. Harus pahami
ilmunya.
Yang paling berbahaya dalam hidup, bersandarnya hati
kepada makhluk, selama bisa melakukan sendiri jangan minta-minta, jangan
suka ingin yang ada di tangan orang lain. Bersandarlah kepada Allah,
karena Dia Maha Tahu isi hati dan kebutuhan setiap yang hamba-Nya. Jika
bersandar kepada selain-Nya, mungkin tetap akan diberi oleh Allah SWT,
tapi hati tak pernah merasa cukup.
Setiap harapan buktikan dengan
amalan, jika tidak, maka sekadar angan-angan. Allah Maha Tahu dampak
dari setiap masalah yang kita hadapi, Allah Maha Melihat berapa banyak
yang dilarang Allah SWT dilanggar dan berapa banyak yang diperintahkan
tapi tak dilaksanakan.
Jika banyak berharap kepada selain Allah,
maka akan makin kecewa dan gelisah. Jika hati bergantung kepada selain
Allah SWT, hidup akan jauh dari kebahagiaan hakiki. Jika banyak meminta
kepada makhluk, maka kehormatan diri (izzah) pun akan turun. Tawakal itu
dari awal hingga akhir.
Semoga Allah SWT menggolongkan kita
merasa cukup bukan ingin banyak, banyak itu berbau nafsu. Cukup itu
terukur sedangkan banyak relatif.
* Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid
Pendiri & Pembina DPU Daarut Tauhiid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar